MASTER PLAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN CITIIS
DESA CUGUNG, KEC. RAJABASA, LAMPUNG SELATAN
MASTER PLAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA AIR TERJUN CITIIS
DESA CUGUNG, KEC. RAJABASA, LAMPUNG SELATAN
Desa Cugung yang terletak di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan merupakan desa yang dianugerahi keindahan alam luar biasa. Salah satu aset yang menjadi kebanggaan masyarakat adalah Air Terjun Cihis, sebuah air terjun eksotis yang berada di kawasan hutan di kaki Gunung Rajabasa.
Air Terjun Cihis memiliki keunikan yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu aliran airnya yang bercampur dengan air belerang alami. Keunikan ini tidak hanya memberikan daya tarik visual yang mempesona, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang besar. Air belerang dipercaya dapat membantu relaksasi tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, dan mendukung pemulihan dari berbagai keluhan ringan.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir Air Terjun Cihis kurang mendapat perhatian dalam hal pengelolaan. Akses jalan yang sulit dilalui, fasilitas yang minim, serta promosi yang tidak maksimal menyebabkan jumlah wisatawan menurun drastis.
Menyadari hal tersebut, Desa Cugung menyusun Master Plan Pengembangan Air Terjun Cihis sebagai langkah awal perencanaan strategis. Master plan ini bertujuan untuk menjadikan Air Terjun Cihis sebagai ikon wisata alam, kesehatan, dan edukasi berbasis kearifan lokal di Lampung Selatan, sekaligus memastikan pengelolaan wisata dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Kami berkomitmen menjadikan Air Terjun Cihis sebagai wisata edukatif, sehat, dan ramah lingkungan yang dikelola oleh masyarakat Desa Cugung sendiri.”
Master Plan Pengembangan Air Terjun Cihis disusun dengan tujuan:
Memperbaiki akses jalan trekking yang aman dan ramah lingkungan
Menambah dan memperbaiki fasilitas umum seperti toilet, gazebo, tempat istirahat, area parkir, serta spot foto alami
Membentuk tim pengelola wisata yang berbasis masyarakat desa (Karang Taruna, tokoh pemuda, dan perangkat desa)
Memperkuat identitas dan branding “Way Belerang Cihis” sebagai daya tarik utama Lampung Selatan
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal
Permasalahan yang dihadapi di Lokasi Wisata Air Terjun Cihis
Dalam upaya mengembangkan wisata Air Terjun Citiis, ada beberapa tantangan yang masih perlu diperhatikan, yaitu:
Kolam air terjun belum layak digunakan
Area kolam air terjun belum terbentuk dengan baik sehingga kurang menarik secara visual dan tidak nyaman digunakan oleh pengunjung.
Akses trekking menuju lokasi terhambat
Jalan setapak yang mengarah ke air terjun masih dipenuhi semak, ada beberapa pohon tumbang, serta belum memiliki petunjuk arah yang jelas. Hal ini menyulitkan pengunjung untuk mencapai lokasi.
Tidak adanya area parkir yang memadai
Pengunjung saat ini belum memiliki tempat yang aman untuk memarkirkan kendaraan mereka, sehingga seringkali harus parkir di pinggir jalan atau area tidak resmi.
Keterbatasan material untuk pembangunan
Pembangunan fasilitas tidak bisa menggunakan bahan semen atau beton serta kayu dari luar. Semua pembangunan harus menggunakan bahan alami dari hutan sekitar, seperti batu lokal, bambu, atau ijuk, sehingga prosesnya lebih terbatas.
Kurangnya fasilitas umum
Lokasi air terjun belum memiliki fasilitas umum yang memadai, seperti tempat duduk, gazebo, toilet, atau area istirahat bagi pengunjung.
Memperlihatkan Air Terjun Cihis yang sebenarnya memiliki keindahan alam luar biasa. Namun, area sekitar air terjun terlihat kurang terawat, bebatuan tertutup lumut, dan tidak ada penataan yang jelas sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung.
Menunjukkan jalan setapak yang menjadi akses utama menuju lokasi air terjun. Jalur ini sempit, dipenuhi dedaunan kering, serta belum dilengkapi papan penunjuk arah maupun pengaman. Kondisi ini membuat wisatawan kesulitan menjangkau air terjun, terlebih ketika musim hujan karena jalur menjadi licin.
Menggambarkan jalur penuh semak dan batang pohon tumbang. Hal ini menunjukkan bahwa jalur trekking belum dibersihkan atau diperbaiki sehingga sangat menyulitkan pengunjung.
Menampilkan sebuah gazebo sederhana yang seharusnya berfungsi sebagai tempat beristirahat wisatawan. Sayangnya, kondisinya terlihat tua dan tidak terawat, memerlukan renovasi agar bisa digunakan kembali secara aman.
Memperlihatkan bangunan toilet umum di sekitar kawasan wisata yang kondisinya sudah rusak dan terbengkalai. Minimnya fasilitas dasar seperti toilet yang layak menjadi salah satu keluhan utama pengunjung.
Rencana Pengembangan Wisata Air Terjun Cihis
Konsep Utama:
“Wisata Alam Edukatif Kearifan Lokal dan Konservasi Lingkungan”
Konsep ini menekankan pada pengembangan wisata yang tetap menjaga keaslian alam. Bahan bangunan yang digunakan akan ramah lingkungan, pelibatan masyarakat lokal akan menjadi prioritas, serta mengedepankan nilai edukasi kepada wisatawan terkait konservasi hutan dan manfaat air belerang.
Rencana Fasilitas yang Akan Dibangun:
Jalur trekking dengan papan penunjuk arah dan tempat istirahat
Perbaikan dan penataan kolam alami di bawah air terjun
Gazebo dan tempat duduk berbahan bambu untuk bersantai
Toilet dan mushola ramah lingkungan
Area parkir dengan konsep hijau
Spot foto alami untuk mendukung promosi digital
Papan edukasi tentang flora, fauna, dan manfaat air belerang
Branding Way Belerang Citiis yang konsisten di setiap sudut wisata
Pengembangan kawasan wisata Air Terjun Citiis dirancang secara menyeluruh dan terintegrasi dengan mempertimbangkan potensi alam, aksesibilitas, kenyamanan pengunjung, dan pelestarian lingkungan. Gambar di atas menggambarkan konsep Masterplan Air Terjun Cihis yang akan menjadi pedoman pembangunan destinasi ini secara bertahap dan berkelanjutan.
Pada area utama, pengunjung akan disambut dengan gapura wisata (15) dan area parkir (12) yang memadai, dilengkapi dengan gazebo awal masuk (11) sebagai tempat istirahat. Dari titik ini, jalur trekking (Tracking Area) dibuka dan ditata menyusuri alam hutan hingga menuju area air terjun. Jalur ini akan ditanami tanaman asli hutan dan dilengkapi papan edukasi untuk memperkenalkan flora-fauna lokal.
Di sepanjang jalur, pengunjung dapat beristirahat di gazebo kayu (5), serta memanfaatkan fasilitas toilet (9), mushola (10), dan tempat sampah (16) yang tersebar di beberapa titik untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Saat mendekati titik utama, pengunjung akan disuguhi kawasan inti berupa Air Terjun Citiis (1) yang menjadi daya tarik utama. Di sekitarnya akan dikembangkan kolam air panas alami (2) dan kolam air terjun (3) sebagai area relaksasi, serta kolam ikan (4) untuk menunjang edukasi dan daya tarik visual.
Fasilitas tambahan seperti tempat ganti pakaian (8) dan mushola tambahan (6) juga disiapkan untuk mendukung kenyamanan wisatawan. Selain itu, ada pula aliran air menuju persawahan (13) dan bendungan kecil (14) yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi lingkungan dan pertanian terpadu.
Secara keseluruhan, pengembangan ini bertujuan menjadikan Air Terjun Citiis sebagai destinasi wisata alam yang tertata, nyaman, dan tetap menjaga kearifan lokal, di mana setiap elemen yang dibangun bersifat alami dan menyatu dengan lingkungan.
Gazebo kecil ini difungsikan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung sebelum dan sesudah berjalan ke air terjun. Cocok untuk menunggu kendaraan atau mengatur barang bawaan, serta memberikan kesan ramah sejak awal kunjungan.
Jalur menuju air terjun didesain ulang dengan batu alam yang membentuk undakan tangga alami, lengkap dengan pagar bambu untuk keamanan. Sepanjang jalur ini akan ada beberapa titik duduk dan papan petunjuk arah untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
Fasilitas toilet dibangun dengan desain minimalis menggunakan kombinasi batu alam dan kayu, menyatu dengan kawasan hutan. Letaknya strategis dan mudah diakses dari jalur utama, memastikan kenyamanan dan kebersihan bagi seluruh pengunjung.
Bangunan mushola dibuat dengan arsitektur bernuansa lokal yang harmonis dengan alam sekitar. Bahan kayu dan batu alam dipilih agar selaras dengan nuansa hutan. Mushola ini akan menjadi tempat ibadah bagi wisatawan muslim yang ingin tetap beribadah selama berkunjung, sekaligus area teduh untuk beristirahat.
Kolam alami di bawah air terjun menjadi pusat daya tarik. Air yang jernih dan suasana tenang menjadikannya lokasi ideal untuk relaksasi. Penataan batu dan ruang rendam akan dilakukan secara alami agar pengunjung tetap merasa menyatu dengan lingkungan.
Papan informasi ini berfungsi sebagai sarana edukasi bagi pengunjung. Berisi ilustrasi dan deskripsi nama-nama flora seperti Paku Tung, Pandan, dan Tala, serta fauna lokal seperti Elang Jawa, Kukang, dan Cupang Alam. Ini mendukung tema wisata edukatif yang disandingkan dengan konservasi.
Gazebo ini berada di titik strategis dekat air terjun. Dibuat dari kayu kokoh dengan desain terbuka, tempat ini disediakan untuk pengunjung bersantai sambil menikmati suara gemuruh air dan kesejukan alam. Gazebo juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kecil seperti yoga alam atau piknik keluarga.
Area ini dirancang sebagai titik swafoto utama bagi para wisatawan yang datang. Dengan bentuk bingkai hati dan latar belakang langsung ke air terjun, spot ini menjadi simbol cinta terhadap alam dan pengingat bahwa wisata ini adalah milik bersama masyarakat Cugung. Lokasi ini juga akan menjadi ikon digital promosi di media sosial.
Strategi Pengelolaan
Pengelolaan wisata ini dirancang berbasis masyarakat dengan dukungan pemerintah desa. Strategi yang akan diterapkan meliputi:
Kolaborasi Desa dan Karang Taruna: Membentuk tim pengelola wisata yang berkompeten.
Gotong Royong Awal: Membersihkan jalur akses dan area wisata bersama warga.
Pelatihan Pemandu Wisata Lokal: Memberdayakan pemuda desa menjadi tour guide dan petugas konservasi.
Promosi Digital Terintegrasi: Membuat akun Instagram resmi, mendaftarkan lokasi di Google Maps, dan memproduksi konten promosi menarik.
Tahapan Pelaksanaan:
Pembukaan jalur akses, pembuatan area parkir, dan pemasangan papan branding
Penambahan fasilitas dasar (toilet, gazebo, tempat duduk)
Pelatihan SDM, promosi digital, serta penyelenggaraan event soft launching
Harapan dan Ajakan Kolaborasi
Melalui Master Plan Pengembangan Air Terjun Citiis ini, kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan destinasi wisata yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Cugung dan Lampung Selatan pada umumnya. Dukungan dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten, Dinas Pariwisata, serta pihak swasta sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses revitalisasi.
Harapan kami:
Air Terjun Citiis kembali menjadi destinasi unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan
Terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal
Desa Cugung dikenal sebagai Desa Wisata Alam dan Kesehatan di tingkat nasional
“Dengan kerja sama semua pihak, Air Terjun Cihis akan menjadi ikon wisata baru yang membanggakan dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.”